Cari Blog Ini

Rabu, 09 November 2011

Penghalang Kebahagiaan

Pandanglah dunia, lihatlah ketidakbahagiaan di sekitar Anda 
dan di dalam diri Anda. Tahukah Anda, apa yang menyebabkan ketidakbahagiaan ini? 

Mungkin menurut Anda, penyebabnya adalah kesepian, penindasan, perang, kebencian, atau ketidakpercayaan manusia kepada Tuhan. Anda salah. Hanya ada satu sebab ketidakbahagiaan, yaitu keyakinan palsu yang ada dalam pikiran Anda.

Keyakinan itu dipegang begitu banyak orang dan tampak begitu lumrah, sehingga tak pernah Anda persoalkan sama sekali. Karena keyakinan palsu ini, Anda melihat dunia dan diri Anda sendiri dengan cara yang rancu. Pemrograman Anda begitu kuat dan tekanan dari masyarakat begitu hebat, sehingga Anda benar-benar terjebak dan terbiasa memandang dunia dengan cara yang rancu.

Anda telah diprogram untuk tidak mencurigai atau meragukan asumsi-asumsi yang dimasukkan ke dalam diri Anda oleh tradisi, budaya, masyarakat, dan agama Anda. Anda telah diprogram untuk memercayainya. Bila akhirnya Anda tidak bahagia, Anda telah dilatih untuk menyalahkan diri sendiri, bukannya pemrograman atau gagasan dan keyakinan yang diwariskan kebudayaan kepada Anda.

Yang lebih buruk lagi, sebagian besar orang sedemikian terindoktrinasi, sehingga tidak menyadari betapa tidak bahagianya mereka - seperti orang yang sedang bermimpi, tidak menyadari bahwa ia sedang bermimpi.

Keyakinan-keyakinan palsu yang menghalangi kebahagiaan adalah: 

Pertama, keyakinan bahwa Anda tidak dapat bahagia tanpa hal-hal yang Anda pandang bernilai dan membuat Anda terikat. Keyakinan ini salah. Renungkanlah sejenak. Anda tidak bahagia karena Anda lebih memusatkan diri pada segala sesuatu yang tidak Anda miliki, bukan pada apa yang Anda miliki sekarang. 

Kedua, keyakinan bahwa kebahagiaan ada di masa depan. Tidak benar. Di sini dan sekarang Anda bahagia. Keyakinan palsu dan persepsi yang rancu telah menjerat Anda dalam ketakutan, kecemasan, kelekatan, konflik, rasa bersalah, dan sejumlah "permainan" lain yang telah diprogram untuk Anda. 

Ketiga, keyakinan bahwa kebahagiaan akan datang apabila Anda berhasil mengubah situasi dan orang-orang di sekitar Anda. Ini tidak benar. Anda hanya akan menyia-nyiakan energi, bila mencoba mengubah kembali dunia. Yang membuat Anda bahagia atau tidak bukanlah dunia dan orang-orang di sekitar Anda, melainkan pemikiran di kepala Anda. 

Keempat, keyakinan bahwa Anda akan bahagia bila semua keinginan Anda terpenuhi. Juga tidak benar. Sesungguhnya, keinginan dan kelekatanlah yang membuat Anda tegang, frustasi, cemas,gelisah, dan takut. Terpenuhinya keinginan hanya membawa kesenangan sesaat, jangan menyamakannya dengan kebahagiaan.

Kalau orang sangat menginginkan kebahagiaan, cobalah memahami keyakinan-keyakinan palsu itu. Dengan menjadi sadar akan realitas, keyakinan-keyakinan palsu tersebut lenyap, dan Anda tahu cita rasa kebahagiaan. 

(Dari: Buku Dipanggil untuk Mencinta - Kumpulan Renungan, karya Anthony de Mello, S.J. Penerbit Kanisius, 1997)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar