Cari Blog Ini

Sabtu, 03 Desember 2011

Empat Kebenaran tentang Kelekatan

Ingatlah saat emosi Anda kacau dan galau karena marah, depresi, dan gelisah. Hati Anda terpaku pada sesuatu yang tidak Anda miliki atau karena Anda memegang erat apa yang Anda miliki, atau karena Anda ingin menghindari sesuatu yang tidak Anda harapkan. Di saat seperti itu, mustahil rasanya memusatkan perhatian pada hal-hal lain.

Begitu Anda melekatkan diri pada sesuatu, saat itu pula fungsi hati Anda - yang sesungguhnya merupakan perlengkapan mengagumkan - dirusakkan. Bila Anda ingin membarui hati Anda, perlu merenungkan empat kebenaran berikut. Ambillah salah satu kelekatan yang mengganggu Anda, hal yang mengikat Anda, yang Anda harapkan, atau justru yang Anda takuti. Ingatlah akan hal itu pada saat Anda menyimak kebenaran-kebenaran berikut:

Kebenaran pertama, Anda harus menentukan pilihan antara kelekatan atau kebahagiaan. Tak mungkin memilih keduanya sekaligus. Saat memiliki kelekatan, hati Anda dirusak dan kemampuan Anda menjalani kehidupan yang tenang, bebas, dan bahagia dihancurkan.

Kebenaran kedua, dari mana asal kelekatan Anda? Waktu dilahirkan, Anda tidak memilikinya. Kelekatan bersumber dari kebohongan yang diturunkan masyarakat dan kebudayaan kepada Anda, atau bahkan kebohongan yang Anda ceritakan kepada diri sendiri. Kebohongan tersebut ialah tanpa ini atau itu Anda tidak bisa bahagia. Betapa keliru anggapan itu. Ada beratus-ratus orang ternyata sungguh bahagia, walau tanpa hal ini, tanpa orang itu, tanpa situasi yang justru Anda cari dan yakini sebagai syarat kebahagiaan. Mana yang Anda inginkan: kelekatan atau kebebasan dan kebahagiaan Anda?

Kebenaran ketiga, bila Anda ingin hidup dalam kepenuhan, Anda harus mengembangkan kesadaran cara pandang Anda terhadap segala hal. Sesungguhnya, hidup jauh lebih luas daripada kelekatan Anda yang sepele, namun telah Anda biarkan merajalela mengacaukan diri Anda sendiri.Pengalaman Anda sendiri akan membuktikannya.

Kebenaran keempat, entah Anda sadar atau tidak, Anda sendirilah yang memutuskan untuk bahagia atau tidak bahagia. Anda sendirilah yang setiap saat menentukan hendak berpegang erat pada kelekatan Anda atau tidak.

Saat merenungkan keempat kebenaran tadi, boleh jadi Anda berontak melawan, mengajukan alasan, atau malah tak acuh. Itu pertanda, Anda belum merasa sangat terganggu oleh kelekatan-kelekatan Anda.

Atau sebaliknya, tak ada penolakan sama sekali dari hati Anda. Jika demikian, bergembiralah karena pertobatan dan pembaruan sudah dimulai. Akhirnya, kehidupan yang bebas dan penuh syukur ada dalam jangkauan Anda.

(Dari: Buku Dipanggil untuk Mencinta - Kumpulan Renungan, karya Anthony de Mello, S.J. Penerbit Kanisius, 1997)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar