Cari Blog Ini

Senin, 19 Desember 2011

Busur tanpa Tali

Suatu hari, Aesop - penulis fabel Yunani (620-564 SM) - sedang bermain dengan anak-anak, berteriak dan tertawa bersama mereka. Seorang Yunani yang kebetulan lewat sangat heran dengan perilaku Aesop. Menurutnya, Aesop yang sudah dewasa hanya membuang-buang waktu dengan bermain bersama anak-anak.

Aesop mengambil sebuah busur dan melepaskan talinya. Ia bertanya kepada orang tersebut, "Orang bijak, katakan kepadaku apa makna busur tanpa tali?" Pria Yunani itu bingung, "Aku tidak bisa menjawab pertanyaanmu. Katakan apa artinya."

Aesop menjawab, "Jika engkau terus menyimpan busur dalam keadaan melengkung karena tarikan talinya, busur itu akan kehilangan kelenturannya. Jika engkau biarkan busur mengendur, ia akan menjadi lebih bagus untuk digunakan."

Sebagian besar dari kita sama seperti busur yang selalu dilengkungkan itu, selalu sangat tegang. Kita perlu mengendurkan diri kita, rileks dari waktu ke waktu, sehingga kita bisa menjadi "lebih baik untuk digunakan," ketika kita harus bertindak. Agar bisa rileks, kita perlu belajar untuk "tidak memikirkan sesuatu."

(Dari: Buku Saat Chung Tzu Kehilangan Istri - Kumpulan Kisah Bijak, karya J.P. Vaswani. Penerbit Kanisius, 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar