Cari Blog Ini

Minggu, 21 Agustus 2011

Pengendara Cinta

Meskipun seluruh dunia penuh duri, 
hati pencinta tetaplah sebuah punjung mawar sepenuhnya.
Dan meskipun roda langit tak bekerja dan tak berdaya guna, dunia para pencinta tetaplah sibuk sepenuhnya.
Biarlah orang-orang lain penuh duka, 
namun jiwa pencinta akan tetap bergairah, ria dan bahagia.
Berikan pada pencinta segala tempat di mana lilin tidak lagi menyala, 
karena ia telah dianugerahi dengan seratus ribu cahaya.
Bahkan pun bila pencinta seorang diri, ia tidak sendiri, 
karena ditemani Kekasih tersembunyi.
Anggur para pencinta menggelegak naik dari dada; 
kawan Cinta ada dalam kerahasiaan yang paling rahasia.
Cinta tak puas dengan seratus janji, 
karena kecerdikan para pemikat hati banyak sekali.
Dan bila pun kaulihat juga seorang pencinta mabuk, 
bukankah yang rupawan juga yang ada di kepala si pemabuk?
Jadilah pengendara Cinta, dan jangan takut menempuh jalan, 
karena kuda Cinta cepat larinya.
Dengan sekali lompat ia akan membawamu ke tempat yang kaudamba, 
meskipun jalan tak pula rata.

(Dari: Buku Kasidah Cinta, karya Jalalu’ddin Rumi. Penerbit Budaya Jaya, 1982)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar