Cari Blog Ini

Jumat, 05 Agustus 2011

Energi Kreatif Kehidupan

Barangkali kita pernah mengalami gairah yang berkobar-kobar, semacam Energi yang meluap-luap yang bukan bersumber dari mekanisme kerja pikiran atau emosi. Energi ini datang begitu saja secepat seperti kilat. Ia menembus keterbatasan pikiran dan memungkinkan terbukanya pemahaman akan sesuatu secara utuh. Orang menyebutnya sebagai pengalaman pencerahan.

Pencerahan seperti itu tidak jauh dari kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, tengoklah pengalaman Anda sendiri. Kebanyakan dari Anda pernah mempunyai pengalaman memecahkan masalah. Anda keluarkan segala kemampuan untuk memecahkan masalah tersebut, tetapi Anda tetap belum menemukan solusi. 

Namun, saat Anda melepaskan seluruh daya upaya dan membiarkan masalah itu sebagai masalah apa adanya, bebas dari penilaian atau analisis; kilatan pencerahan yang menerangi jawaban tersebut datang begitu saja.

Alangkah indahnya kalau Energi Kreatif itu setiap kali mekar di tengah ’pasar’ kesibukan kita. Karena itu, penting memahami bagaimana Energi Kreatif muncul dan memengaruhi kehidupan. 

Pikiran menjadi penghalang mekarnya Energi Kreatif. Pikiran selalu menciptakan konflik, tetapi dengan pikiran yang sama orang berupaya mengatasi konflik. Saat konflik berakhir sepenuhnya, bukan dibuat berakhir, ada kebebasan dalam batin. Batin yang bebas tidak lagi bertanya bagaimana menghadapi konflik? Dalam kebebasan, di situ ada tindakan; dan tindakan yang muncul dari batin yang bebas pasti benar adanya.

Selama pikiran masih lebih penting daripada fakta, dan perasaan lebih penting dari realitas, maka batin masih tetap dilanda konflik. Batin yang penuh konflik tidak mampu mencerap kedalaman dan kekayaan kehidupan. Sebaliknya, saat batin bebas sepenuhnya dari konflik, keindahan lahir seperti bunga yang mekar dengan sendirinya.

(Dari: Buku Revolusi Batin adalah Revolusi Sosial, karya J. Sudrijanta, S.J. Penerbit Kanisius, 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar