Cari Blog Ini

Selasa, 16 Agustus 2011

Kebebasan Sejati


Selama beberapa minggu, seorang rekan biksu mengajar meditasi di sebuah penjara baru dengan tingkat pengamanan sangat ketat di dekat Perth, Australia. Di akhir sesi, para narapidana (napi) bertanya rutinitas di vihara.

“Kami harus bangun jam 4 subuh setiap hari, kamar kami yang kecil tidak memiliki penghangat ruangan, kami hanya makan sekali sehari dengan semua lauk dicampur aduk dalam satu mangkuk. Tentu saja kami tidak boleh berhubungan seksual atau minum minuman beralkohol. Kami tidak punya radio, televisi, atau alat musik. Kami tak pernah nonton film, tak berolahraga untuk kesenangan. Kami berbicara sedikit, bekerja keras, melewatkan waktu luang dengan duduk bersila, dan tidur di lantai.”

Para napi tertegun. Kalau dibandingkan, penjara mereka seperti hotel bintang lima. Bahkan seorang napi berkata, “Ngeri amat tinggal di viharamu. Kenapa kamu tidak pindah ke sini dan tinggal bersama kami?” Semua orang di ruangan itu tertawa terbahak-bahak.  Begitu pula saat si biksu itu menceritakan hal tersebut kepada saya. Lalu, saya mulai merenunginya.

Memang benar, vihara jauh lebih sederhana daripada penjara terketat, namun bedanya banyak yang datang ke vihara dengan kemauan sendiri dan merasa bahagia. Sementara begitu banyak napi mencoba kabur dari penjara karena tidak bahagia.

Saat Anda tidak ingin berada di suatu tempat, di mana pun itu, senyaman apa pun, itu adalah sebuah penjara bagi Anda. Jika Anda berada dalam pekerjaan yang tidak Anda inginkan, misalnya, berarti Anda berada dalam penjara. Jika Anda sakit dan tidak Anda inginkan, itu pun penjara buat Anda.

Lantas, bagaimana caranya dapat bebas dari berbagai penjara kehidupan? Ubah saja persepsi Anda tentang situasi sekarang menjadi “ingin berada di sana.” Walaupun berada di penjara San Quentin atau yang sedikit lumayan di vihara, kalau Anda ingin berada di sana, maka itu tak lagi menjadi penjara bagi Anda. Dengan mengubah persepsi Anda terhadap pekerjaan, tubuh yang sakit, dan menerima situasinya; maka itu tak lagi terasa seperti sebuah penjara.

Saat Anda menerima untuk berada di sana, Anda telah bebas. Kebebasan adalah merasa puas di mana pun Anda berada. Penjara berarti menginginkan berada di tempat lain. Dunia bebas adalah dunia yang dialami seseorang yang puas. Kebebasan sejati adalah kebebasan dari berkeinginan, bukannya kebebasan untuk berkeinginan. 

(Dari: Buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya - 108 Cerita Pembuka Pintu Hati, karya Ajahn Brahm. Penerbit Awareness Publication, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar