Cari Blog Ini

Kamis, 19 Januari 2012

Khawatir

Setiap orang pasti pernah mengalami perasaan gelisah, tidak aman, dan khawatir. Anda mengkhawatirkan jumlah uang yang Anda tabung di bank, cinta yang Anda dapatkan, atau latar belakang pendidikan yang Anda miliki. Anda pun mengkhawatirkan kesehatan, usia, atau penampilan fisik Anda.

Bila Anda ditanya, "Apa yang membuat Anda merasa khawatir?" Sering kali Anda menunjuk pada kondisi di luar diri Anda. Anda tak menyadari, sebenarnya perasaan khawatir bukan berasal dari sesuatu di luar diri Anda. Perasaan itu berasal dari sesuatu yang ada di kepala Anda, yang telah lama diprogramkan kepada Anda.

Kalau Anda mengubah programnya, perasaan khawatir dan tak aman akan lenyap dalam sekejap mata, meski segala sesuatu di luar diri Anda masih tetap seperti semula. Perhatikanlah, ada orang yang merasa cukup aman, meski tak punya uang di bank. Sementara orang lain merasa khawatir meski uangnya berjuta-juta. Bukan jumlah uang yang membedakan reaksi mereka, melainkan pemrograman mereka.

Ada empat fakta yang perlu Anda pelajari dan pahami dengan baik, bila ingin mengatasi perasaan khawatir. Pertama, sia-sia menghentikan perasaan khawatir dengan mencoba mengubah segala sesuatu di luar diri Anda. Mungkin usaha Anda berhasil, membawa sedikit kelegaan, tetapi tak akan tahan lama. Jadi, tak ada gunanya memperbaiki penampilan fisik Anda, mencari uang lebih banyak, atau mendapatkan jaminan cinta dari teman-teman Anda. 

Kedua, kenyataan tersebut akan menuntun Anda memecahkan masalah yang sebenarnya, yaitu yang ada di kepala Anda. Pikirkanlah orang-orang lain yang mengalami kondisi sama dengan Anda saat ini, tetapi mereka tidak merasa khawatir. Karena itu, masalahnya bukan terletak pada realitas di luar diri Anda, melainkan pada diri Anda. 

Ketiga, pahamilah bahwa pemrograman di kepala Anda berasal dari orang lain yang merasa khawatir. Ketika Anda masih sangat muda dan mudah dipengaruhi, mereka mengajari Anda dengan tingkah laku dan reaksi-reaksi panik mereka. Jika Anda menyadari bahwa kekalutan emosional itu disebabkan Anda dan budaya Anda, maka Anda akan jauh dari masalah dan Anda merasakan kelegaan sejati.  

Keempat, ketika Anda merasa khawatir akan masa depan, ingatlah enam bulan atau setahun lalu Anda begitu gelisah dan khawatir terhadap peristiwa-peristiwa yang akan terjadi. Padahal, ketika saatnya tiba, Anda dapat melaluinya dengan baik. Kekhawatiran Anda akan masa depan hanya membuat Anda menderita dengan sia-sia di saat ini.

Hilangnya rasa khawatir hanya akan terjadi bila Anda telah mendapatkan anugerah seperti burung-burung di udara dan bunga-bunga di ladang, yang menjadikan mereka mampu hidup sepenuhnya pada saat sekarang. Mereka tidak punya konsep tentang masa depan, tidak ada kata-kata di kepala mereka, dan mereka tidak khawatir terhadap apa yang dipikirkan sesamanya mengenai diri mereka.

Sebab itu, janganlah khawatir akan hari esok, karena masing-masing hari mempunyai kesusahannya sendiri.

(Dari: Buku Dipanggil untuk Mencinta - Kumpulan Renungan, karya Anthony de Mello, S.J. Penerbit Kanisius, 1997)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar