Cari Blog Ini

Selasa, 10 September 2013

Permata di Dalam Hati

Setiap musibah selalu memberikan hikmah. Contohnya, ledakan bom di hotel JW Marriot. Seorang eksekutif mengirim email "Betapa Dekatnya Kita dengan Maut," bercerita tentang suaminya yang luput dari tragedi itu. Kita tak pernah tahu bagaimana akhir perjalanan hidup kita, tulisnya.

Mengingat kematian memang merupakan cara paling efektif untuk menjadi sadar dan bangun. Siapa pun Anda, Anda begitu dekat dengan kematian! Sayangnya, kesadaran seperti ini sering kali hilang seiring berjalannya waktu. Kita mulai tenggelam dalam rutinitas dan kembali "tertidur," sampai musibah lain datang membangunkan kita.

Kita sering "tertidur" karena tidak berusaha menyelami diri kita sendiri. Untuk melakukan perjalanan ke dalam diri, kita perlu meluangkan waktu dan mengambil jarak dari kesibukan kita. Lihatlah diri Anda sendiri dan tanyakan tiga pertanyaan ini: Siapakah aku? Mengapa aku ada di sini? Ke mana aku akan pergi?

Dengan menjawab ketiga pertanyaan itu, Anda akan menemukan makna hidup ini. Begitu Anda menemukannya, Anda akan merasa tenang dan lega. Anda dapat melihat dunia dengan kacamata yang berbeda. Anda kini benar-benar hidup!

Kekayaan batin yang kita miliki luar biasa banyaknya. Sayangnya banyak orang tidak menyadarinya. Mereka sibuk mengumpulkan benda, uang, jabatan. Orang seperti ini sesungguhnya orang miskin. Orang "kaya" yang sebenarnya adalah mereka yang membutuhkan paling sedikit. Mereka sudah puas, karena telah menemukan kekayaan berlimpah dalam diri mereka. Mereka benar-benar sadar, ada permata di dalam jiwa sendiri.

Kekayaan fisik sering membuat kita terputus dari sumber kebahagiaan sejati. Kita kehilangan akses dengan jiwa kita beserta kekayaan yang terpendam di dalamnya. Padahal, kekayaan ini tak terbatas dan dapat Anda akses kapan pun Anda mau. Di dalam jiwa inilah bersemayam sumber segala kebahagiaan. Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

(Dari: Buku Life is Beautiful - Sebuah Jendela untuk Melihat Dunia, karya Arvan Pradiansyah. Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar