Cari Blog Ini

Kamis, 26 September 2013

Pencipta Impian

"Tak semua orang tahu seperti apa sahabat sejati yang baik," kata Joni Loughran dari Petaluma, California. Tetapi ia tahu. Di kelas dua SMA, Joni bertemu Patty McNamara. Mereka langsung mengalami ikatan istimewa yang sulit dijelaskan. Patty gadis ramah, lincah, dan disukai banyak orang. Sebaliknya, Joni pendiam, banyak merenung, dan pemalu. 

Suatu malam, saat kedua gadis itu merenungi persahabatan, mereka berjanji, "Jika sesuatu terjadi pada salah satu dari kami, yang lain akan mengikuti," kenang Joni. Mereka masih berhubungan akrab selepas SMA, sampai Patty pindah kota. 

Di usia 23 tahun Joni menikah dalam upacara singkat yang hanya dihadiri keluarganya. Ia tak sabar menceritakan kepada Patty dalam obrolan panjang lewat telepon jarak jauh. Tetapi seminggu setelah pernikahannya, ia menerima kabar dari kakak Patty bahwa Patty meninggal karena kecelakaan lalu lintas.

Joni merasa sebagian dirinya ikut mati. Minggu-minggu berikutnya benar-benar menyiksa. Ia berduka sendirian, karena tak mudah mengungkapkan perasaan kepada orang lain.

Suatu malam, beberapa minggu setelah Patty meninggal, Joni terbangun dengan perasaan ada sesuatu. Ia baru saja bermimpi, entah mengapa, ia tahu mimpi itu penting. "Seorang malaikat memberitahu saya dengan sangat jelas, Patty ingin saya tahu ia baik-baik saja. Saya akan bertemu lagi kelak, tetapi saya tidak akan pergi bersamanya sekarang," kata Joni. Kata utusan itu, Joni perlu tinggal di dunia karena ia harus membesarkan anak laki-lakinya.

Beberapa hari kemudian, Joni mendatangi dokter. Memang benar ia mengandung, walaupun saat itu belum tampak gejala-gejala kehamilan. Sembilan bulan berselang, lahirlah Travis, putranya.

Setelah 20 tahun berlalu, Joni mengaku masih berhubungan dengan Patty lewat mimpi. "Mimpi-mimpi saya belakangan ini kebanyakan berhubungan dengan situasi hidup saya, seperti Patty datang ke wisuda anak saya atau Patty ke rumah baru saya. Patty tampak tetap sama. Ia tidak bertambah tua," tutur Joni.

Patty berjanji akan bertemu dalam mimpi-mimpi Joni, dan ia menepati janji itu. Bagaimana caranya? Joni tak tahu pasti. "Saya kira kebutuhan untuk pertemuan-pertemuan kami lahir di suatu tempat di luar alam sadar saya. Itulah tempat yang menanggapi kerinduan di dalam hati, melampaui ruang dan waktu, sebuah pelabuhan untuk pertemuan roh yang sangat mirip dengan sorga," ungkap Joni.

(Dari: Buku Keajaiban dari Sorga - Kisah-kisah yang memberi kesaksian akan keberadaan sorga, karya Joan Wester Anderson. Penerbit Gospel Press, 2002)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar