Cari Blog Ini

Sabtu, 02 Juli 2011

Di Manakah Tuhan Ditemukan?

Dalam segala keadaan, orang mencari Tuhan. Terlebih saat orang mengalami penderitaan, kekecewaan, kegagalan, keterbatasan. Orang sering mencari Tuhan di luar dirinya, padahal Tuhan sudah ada di dalam dirinya dan melingkupi dirinya. DIAlah yang memungkinkan manusia hidup, bergerak, dan ada.


Segala sesuatu yang kita butuhkan untuk tetap hidup sudah tersedia di hadapan kita dua puluh empat jam setiap hari: udara, air, api, bumi, sinar matahari, napas, dan lainnya. Apakah kita bisa menikmati bersihnya udara, segarnya air, hangatnya sinar matahari, indahnya napas, dan seterusnya? Semuanya bergantung pada kesadaran. Kalau tak pernah sadar, maka kita tidak tahu bagaimana menikmati realitas itu. Kita belum sungguh-sungguh menikmati kehidupan dan apa yang membuat kita tetap hidup. 

Tuhan pun tersedia bagi kita dua puluh empat jam setiap hari. Olah kesadaran menghantar kita berjumpa secara langsung denganNya. Lihatlah hubungan yang begitu dekat antara ikan dengan air. Ikan  dilingkupi oleh air. Bahkan dalam diri ikan, terdapat unsur-unsur air. Tanpa air, ikan tak mungkin bisa hidup, bergerak, dan ada.

Manusia  seperti ikan dan Tuhan  seperti lautan air. Tuhan melingkupi manusia secara menyeluruh dan mendalam. Ia ada di dalam, sekaligus di luar diri manusia. Ia ada di mana-mana secara umum dan tidak ada di mana-mana secara khusus. Tanpa Tuhan, manusia tak mungkin bisa hidup, bergerak, dan ada. Bisakah kita melihat kebenaran itu secara aktual, bukan sebatas pikiran?

(Dari: Buku Revolusi Batin adalah Revolusi Sosial, karya J. Sudrijanta, S.J. Penerbit Kanisius, 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar