Cari Blog Ini

Kamis, 31 Juli 2014

Memaafkan

Amy Biehl
Ketika sedang melakukan kegiatan kemanusiaan di Afrika Selatan, Amy Biehl (1967-1993) - mahasiswi pascasarjana program Fulbright di Stanford University dan aktivis anti-apartheid, dibunuh secara mengenaskan oleh empat pemuda pada 25 Agustus 1993.

Orangtua Amy, Linda dan Peter Biehl, yang tinggal di California, Amerika Serikat, kemudian mendatangi lokasi tempat Amy terbunuh. Guguletu di Afrika Selatan adalah daerah sangat kumuh, kampung halaman para pembunuh Amy.

Pasangan Biehl sadar, kondisi lingkungan seperti itu dapat memengaruhi para pemuda di sana untuk melakukan tindak kriminal. Untuk mengenang Amy, orangtuanya mendirikan Yayasan Amy Biehl yang bertujuan memberi berbagai pelatihan bagi pemuda-pemudi di Guguletu, agar mereka bisa tumbuh menjadi manusia yang punya kualitas hidup lebih baik dan mencegah terjadinya tindak kekerasan.

Sementara itu, keempat pemuda yang membunuh Amy dijatuhi hukuman penjara selama 18 tahun. Tetapi, setelah menjalani masa tahanan selama 4 tahun, terjadi perubahan politik sehingga mereka mendapat amnesti.

Tahun 1998, dengan hati lapang Peter dan Linda menerima Easy Nofomela dan Ntebecko Penny - dua dari empat pemuda yang membunuh Amy, di tempat pelatihan mereka.

Ketika Peter ditanya oleh wartawan tentang tindakannya tersebut, Peter menjawab, "Dengan memaafkan, kami telah membebaskan diri kami sendiri."

Ketika Anda memaafkan dan tidak menaruh dendam kepada siapa pun, jiwa Anda akan tenang dan bebas dari kemelut permusuhan. (Anonim)

(Dari: Buku Pembelajaran Moral dari Sifat Binatang - 50 Tip Motivasi dari 10 Binatang yang akan Membangun Kepribadian Anda, karya Judirman Djalimin. Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2010) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar