Cari Blog Ini

Sabtu, 17 Agustus 2013

Anda Sudah Merdeka?

Jangan terburu-buru menjawab pertanyaan di atas. Benar, negara kita sudah cukup lama merdeka. Tetapi, itu namanya kemerdekaan fisik. Padahal, selain fisik kita memiliki tiga dimensi lain, yaitu mental, sosial-emosional, dan spiritual. Kemerdekaan yang sesungguhnya adalah kemerdekaan di semua dimensi tersebut. Ciri terpenting kemerdekaan adalah lepas dari ketergantungan pada apa pun di luar dan bergantung pada Anda sendiri.

Ada cerita menarik tentang "pesulap-pesulap" yang bisa menyulap Anda menjadi orang yang mereka inginkan. "Pesulap-pesulap" seperti ini ada di sekitar Anda dan Anda mengizinkan mereka mengendalikan Anda. Begitu orang memuji, Anda senang. Tetapi, begitu dikritik, Anda tersinggung. Begitu ada yang mencaci, kita sedih sepanjang hari. Begitu orang membantah, kita marah dan sakit hati.

Itu artinya, Anda membiarkan orang lain membawa "remote control" Anda. Anda belum bisa disebut merdeka, karena Anda sangat tergantung pada orang lain untuk menentukan apakah Anda bahagia atau gundah gulana.

Selain itu, Anda perlu mencermati ketergantungan dan kelekatan Anda pada segala yang Anda miliki: harta benda, rumah, perabotan, mobil, keluarga, handai-tolan, dan rekan sejawat. Anda lupa, apa pun yang Anda miliki bisa hilang dalam sekejap. Karena itu, jangan pernah menggantungkan diri pada segala yang Anda miliki. Apa yang Anda miliki penting, tetapi kalau pun hilang, itu sama sekali tidak akan mengganggu kebahagiaan Anda.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ketergantungan Anda pada konsep, pemahaman, asumsi, dan paradigma yang Anda pahami sebagai suatu kebenaran. Kadang, konsep-konsep itu dipaksakan begitu saja, tanpa Anda benar-benar memahaminya. Kadang, "keterpesonaan" kita pada orang dan figur tertentu membuat kita menerima apa pun yang dikatakannya tanpa banyak berpikir.

Hal terakhir adalah ketergantungan pada perasaan Anda. Andakah yang mengendalikan perasaan atau perasaan yang mengendalikan Anda? Kemerdekaan berarti kemampuan Anda mengendalikan perasaan, terutama rasa takut.

Rasa takut inilah sebenarnya sumber segala bencana di dunia. Coba renungkan apa yang sering membuat Anda marah? Rasa takut. Kenapa banyak pejabat yang korupsi dan berbuat sewenang-wenang? Rasa takut. Renungkanlah pernyataan ini, "Yang berbahaya bukanlah kekuasaan, tetapi rasa takut kehilangan kekuasaan!"

Kemerdekaan seharusnya membebaskan manusia dari rasa takut dan mengubahnya dengan rasa cinta! Jadi, apakah Anda sudah merdeka? Silakan Anda menjawabnya.

(Dari: Buku Life is Beautiful - Sebuah Jendela untuk Melihat Dunia, karya Arvan Pradiansyah. Penerbit PT Elex Media Komputindo, 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar