Cari Blog Ini

Senin, 14 Januari 2013

Mengajak Keong Berjalan-Jalan

Suatu hari, Tuhan memberi aku tugas membawa keong berjalan-jalan. Aku tak dapat berjalan cepat, padahal keong sudah berusaha keras merangkak. 

Setiap kali bergerak, keong hanya beralih sangat sedikit. Aku mendesak, menghardik, dan memarahinya. Keong memandangku dengan pandangan minta maaf, seakan berkata, "Aku sudah berusaha sekuat tenaga!"

Sungguh aneh, mengapa Tuhan memintaku mengajak keong berjalan-jalan. Aku biarkan saja keong merangkak di depan, sedangkan aku kesal di belakang. Pelankan langkah, tenangkan hati....

Tiba-tiba, tercium aroma bunga-bunga. Aku merasakan hembusan lembut angin. Aku pun mendengar suara kicau burung-burung. Mengapa sebelumnya aku tidak merasakan semua ini?

Ternyata, Tuhan meminta keong untuk menuntunku berjalan-jalan, sehingga aku dapat memahami dan merasakan keindahan taman bunga yang tak pernah aku alami, saat aku cepat-cepat berjalan sendiri.

Seberapa banyak hal kita lewatkan karena kita menjalani hidup terlalu cepat? Dalam film Click, digambarkan seorang yang memiliki universal remote control, yang bisa dipakai untuk memperlambat atau mempercepat kehidupannya. Ketika hidupnya sedang kacau, ia mempercepat proses, sehingga segera melewati bagian-bagian sulit dalam hidupnya. Tanpa ia sadari, justru proses itulah yang mendewasakannya. Saat menyadarinya, ia sudah tua. Waktu memang tak bisa diulang kembali.

(Dari: Buku 100 Inspiring Stories - Kisah-kisah Kehidupan yang Menginspirasi, Menghibur, dan Menyejukkan Jiwa Anda, karya Xavier Quentin Pranata. Penerbit Andi-Yogyakarta, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar