Cari Blog Ini

Rabu, 17 September 2014

Menerima adalah Memberi

Ketika kita menerima, kita tidak hanya menerima untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita. Semakin banyak kita menerima, semakin banyak pula yang dapat kita berikan.

Kita benar-benar menikmatinya karena ketika kita terpenuhi, secara alami kita meneruskan keberlimpahan itu kepada orang lain. Banyak orang yang senang memberi, tetapi mengalami kesulitan untuk menerima, bahkan terjerat dalam pengorbanan diri, sehingga berubah menjadi pemarah.

Dalam sebuah relasi, sebelum kita mencapai kemitraan yang baik, kita akan memiliki kekhawatiran untuk menerima. Kemitraan mengajarkan kepada kita cara untuk menerima. Ketika kita belajar menerima, benar-benar menerima dengan tulus, kita membuat orang lain di sekitar kita merasa dicintai. 

Menerima merupakan bentuk terindah dari memberi. Ketika anak kita memberikan seikat ilalang dengan cinta yang tulus kepada kita, seolah ilalang itu seikat bunga terindah di dunia, maka ilalang menjelma menjadi berkat yang amat indah bagi kita. Kesediaan kita untuk menerima kekuatan transformatif cinta anak itu juga menjadi berkat baginya.

Latihan

Hari ini cobalah memberi dengan ikhlas kepada pasangan Anda dan orang lain - hanya dengan menikmati keberadaan mereka dan menerima apa pun yang mereka berikan kepada Anda. 

Sadarilah bahwa yang diberikan kepada Anda sebenarnya jauh lebih banyak daripada yang ingin Anda terima. Terimalah semua yang diberikan kepada Anda dan yang diberikan oleh hidup ini kepada Anda. Dari pagi sampai sore, terimalah megahnya matahari terbit, alunan simfoni alam, dan pesona surya terbenam. Hari ini adalah hari untuk menerima dan menikmati diri Anda sepenuhnya. 

(Dari: Buku Kalau Sakit, Bukan Cinta - 366 Rahasia Hubungan yang Sukses, karya Chuck Spezzano, Ph.D. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar