Cari Blog Ini

Rabu, 03 Oktober 2012

Kerendahan Hati

Kadang kita mengakui bahwa kita bukan apa-apa, kita lemah, hanya debu tanah. Namun, kita menjadi marah jika orang lain yang mengatakan hal itu.

Kita mudah menarik diri dan bersembunyi dengan harapan dunia akan 'menemukan' kita. Kita mengambil tempat terendah, namun menyimpan harapan terselubung bahwa kita akan diminta untuk mengambil tempat lebih tinggi.

Kerendahan hati yang sejati bukan hanya berarti terlihat atau terdengar rendah hati. Orang yang rendah hati lebih suka menyembunyikan kebajikannya dan menutupi jati dirinya, hidup tidak dikenal, dalam suatu kehidupan yang tertutup.

Berhati-hatilah terhadap ungkapanmu tentang kerendahan hati. Pastikan perasaanmu yang terdalam selaras dengan apa yang engkau katakan di luar. 

Jangan pernah merendah dengan matamu, tanpa merendahkan hatimu. Dan janganlah berpura-pura engkau ingin menjadi yang paling tak berarti, kecuali jika engkau memang menginginkan hal itu dalam hatimu.

Orang yang sungguh-sungguh rendah hati lebih suka orang lain yang mengatakan bahwa ia hina dan tak berarti apa-apa, daripada ia sendiri mengatakan hal tersebut.

(Dari: Buku Bebaskan Hatimu - 30 Hari Bersama Mahaguru Spiritual Fransiskus dari Sales, editor serial John Kirvan. Penerbit Obor, 2012)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar