Cari Blog Ini

Rabu, 08 Agustus 2012

Kesombongan

Seorang pria bertamu ke rumah Sang Guru. Ia tertegun heran melihat Sang Guru sibuk mengangkut air dan menyikat lantai rumahnya. "Mengapa Guru melakukan pekerjaan ini?" tanya pria tersebut.

Sang Guru menjawab, "Tadi saya kedatangan serombongan tamu yang meminta nasihat. Saya memberikan banyak nasihat bermanfaat bagi mereka. Mereka tampak puas sekali. Namun, setelah mereka pulang, tiba-tiba saya merasa jadi orang hebat. Kesombongan saya muncul. Karena itu, saya melakukan pekerjaan ini untuk membunuh perasaan sombong saya."


Kesombongan adalah penyakit yang sering menghinggapi kita. Benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari. Pada tingkat pertama, kesombongan akan hal-hal yang material. Kita merasa lebih kaya, lebih rupawan, lebih terhormat daripada orang lain.

Di tingkat kedua, kesombongan yang menyangkut kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih kompeten, lebih berwawasan dibandingkan orang lain. Kemudian, di tingkat ketiga, kesombongan akan kebaikan. Kita menganggap diri lebih bermoral, lebih pemurah, lebih tulus dibandingkan orang lain.

Perhatikanlah, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit kita mendeteksinya. Kesombongan karena materi sangat kelihatan, namun kesombongan karena kecerdasan dan kebaikan, sulit dideteksi karena sering kali hanya berupa benih-benih halus di dalam batin kita.

Periksalah batin kita setiap hari dan sadarilah. Manusia bagaikan debu, suatu saat akan lenyap. Kesombongan hanya akan membawa kita pada kejatuhan. Setiap hal yang baik dan bisa kita lakukan, semua karena anugerah Tuhan. 

(Dari: Kiriman seorang sahabat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar