Cari Blog Ini

Rabu, 06 April 2011

Kepasrahan


Sering kali kepasrahan dipandang sebagai bentuk kekalahan, kelemahan, atau sikap negatif. Padahal, sesungguhnya tidak ada kemenangan, kekuatan, atau sikap positif tanpa kepasrahan. Ketidakmampuan berpasrah atau berserah diri justru merupakan tanda kelemahan dan ketidaktahuan.

Kepasrahan adalah kerelaan untuk melepaskan pola pertahanan diri dan mengambil sikap lentur terhadap Arus Kehidupan. Pertahanan diri muncul ketika pikiran atau ego didaulat sebagai penggerak utama roda kehidupan. Cara hidup seperti ini cenderung menerima apa yang disukai dan menolak apa yang tidak disukai. Kehidupan bergerak para arus dualitas suka dan tidak suka. Ketika pikiran atau ego tidak bisa diandalkan, barulah orang mencoba melepaskan pertahanan diri dan mulai berserah.

Batin yang mampu berserah tidak menerima apa yang disukai dan tidak menolak apa yang tidak disukai. Orang yang bebas dari pertahanan diri akan mampu hidup seperti arus sungai. Ia mempunyai kelenturan untuk tidak menolak Arus Kehidupan atau mengikuti Arus Kehidupan yang lebih dalam di luar arus dualitas suka dan tidak suka.

(Dari: Buku Revolusi Batin Adalah Revolusi Sosial, karya J. Sudrijanta, S.J. Penerbit Kanisius, 2009)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar