Cari Blog Ini

Kamis, 07 April 2011

Bumerang

Seorang anak lelaki tidak mengerti apa yang dimaksud dengan gema berteriak di suatu lembah. “Siapa di sana?”
Gema suara itu terpantul kembali, “Siapa di sana?”

Anak itu tidak dapat melihat siapa yang mengucapkan kata-kata tersebut. Ia kemudian bertanya, “Siapakah Anda?” Suara serupa berbalik, “Siapakah Anda?”

Ia kemudian berpikir, ada seseorang yang sedang mengerjainya. Maka, ia berteriak, “Bisa gak berhenti mengerjaiku?” Gema suara terpantul kembali, “Bisa gak berhenti mengerjaiku?”

Karena jengkel dan marah, anak kecil itu memaki. Kalimat-kalimat yang sama terpantul kembali ke dirinya. Ibunya lalu menjelaskan, tidak ada orang yang sedang mengerjainya. Apa yang ia dengar adalah gema suaranya sendiri yang kembali kepadanya.

Anak kecil itu lalu berteriak, “Aku mencintaimu!” Terdengar gema suara, “Aku mencintaimu!” Anak kecil itu berteriak lagi, “Engkau sangat baik!” Pujian itu kembali kepadanya, dan ia menjadi bahagia.

Apa yang kita berikan kepada dunia akan kembali kepada kita.

(Dari: Buku Kumpulan Kisah Bijak - Saat Chung Tzu Kehilangan Istri, karya J.P. Vaswani. Penerbit Kanisius, 2006)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar