Cari Blog Ini

Minggu, 11 November 2012

Doa yang Membebaskan

Ada bermacam bentuk doa. Ada doa permohonan, doa syukur, doa vokal dengan melafal rumus doa tertentu, doa mental dengan menggunakan pikiran untuk merenung-renung atau menggunakan imajinasi untuk merenungkan misteri tertentu, doa devotif yang ditujukan kepada pribadi Allah atau kepada orang kudus, dan ada doa hening.

Doa hening berbeda dengan semua bentuk doa yang disebutkan sebelumnya. Yang dimaksud doa hening di sini adalah menyadari gerak batin dan tubuh dengan batin yang hening. Kata, permohonan, ucapan syukur, perenungan, imajinasi, dan daya-daya mental yang lain tidak dipakai.

Meditasi tanpa objek adalah sebuah bentuk doa hening. Yang dilakukan pemeditasi adalah menyadari gerak batin dan tubuh dari saat ke saat. Dengan menyadarinya, batin melampaui keterbatasan dirinya. Ketika diri atau si aku berhenti, muncul "sesuatu yang lain."

Dalam doa hening, "sesuatu yang lain" itu tidak dikejar secara sadar, tidak dicapai dengan daya upaya, tidak diraih dengan teknik atau metode tertentu. Datangnya "sesuatu yang lain" itu sepenuhnya merupakan rahmat yang datang tanpa diantisipasi, tanpa diduga, tanpa diinginkan sebelumnya. Rahmat tersebut datang ketika diri atau si aku lenyap.

(Dari: Buku Titik Hening - Meditasi Tanpa Objek hal. 17-18, karya J. Sudrijanta, S.J. Penerbit Kanisius, 2012)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar