Cari Blog Ini

Senin, 26 September 2011

Saya Cuma Tahu Ini Salah

Monumen Peristiwa My Lai
Sebuah acara di televisi mengulas peringatan 30 tahun pembantaian besar di Vietnam yang dikenal sebagai pembantaian My Lai. Dalam peristiwa ini, sekelompok pasukan Amerika menyerbu sebuah desa dengan perintah membunuh semua penduduk desa itu. Letnan Calley menjadi pemimpin operasi tersebut. Para prajurit di bawah pimpinannya mengikuti perintah, sehingga seluruh penduduk desa terbunuh.

Media kemudian mengendus peristiwa itu dan melancarkan protes besar. Letnan Calley dipanggil ke mahkamah militer dan dipenjara. Stasiun televisi yang menyiarkan acara peringatan peristiwa My Lai berupaya melacak sebanyak mungkin anak buah Calley yang bisa ditemukan, untuk melihat efek perbuatan itu terhadap kehidupan mereka.

Sangat jelas terlihat, para prajurit yang pernah terlibat peristiwa My Lai mengalami masalah sosial, psikologis, dan hubungan antarmanusia yang sangat besar. Kecuali satu orang yang tetap hidup bahagia. Ia adalah prajurit berkulit hitam yang masuk militer agar bisa keluar dari kehidupan kumuh. Ia nyaris tak berpendidikan, namun ketika perintah datang dari komandannya untuk membunuh semua penduduk desa, ia menolak melakukannya. Meskipun ia tahu, pembangkangan demikian berarti 2-3 tahun hukuman dalam penjara militer.

Stasiun televisi mewawancarainya, "Mengapa dulu Anda tidak melakukan perintah itu?" Ia menjawab, "Saya cuma tahu ini salah." Ia tak bisa mengatakan alasannya, namun hatinya menggerakkan ia untuk tidak melakukan pembunuhan. Ia memang dihukum 2-3 tahun di penjara militer, tetapi setelah itu ia hidup bahagia.

(Dari: Buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2! - 108 (Lagi) Cerita Pembuka Pintu Hati. Penerbit Awareness Publication, 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar