Cari Blog Ini

Jumat, 30 September 2011

Mengenal Diri

Seorang pria angkat bicara: Guru, terangkanlah kepada kami tentang diri.

Dan sang Guru bertutur:

Diam-diam dalam keheningan, hatimu telah mengetahui segala rahasia hari serta malam.
Namun, telingamu masih rindu mendengar pengetahuan batin bersuara.
Kau dambakan bentuk kata-kata untuk makna yang selama ini kau pahami dalam rasa.
Kau ingin meraba dengan sentuhan panca indra, wujud tiga dimensi dunia mimpi.

Namun, janganlah harta yang rahasia itu kautimbang dengan timbangan,
jangan kau duga dengan galah atau kau ukur dengan pita ukuran,
sebab diri adalah samudra tanpa batas, tanpa alas.

Jangan kau berkata, “Aku menemukan kebenaran.”
Lebih baik berkata, “Aku menemukan sebagian kebenaran.”
Jangan kau ucapkan, “Aku menemukan jalan jiwa.”
Lebih baik bisikkan, “Aku menemukan sesosok jiwa, yang berjalan di jalanku.”

Sebab sang jiwa berjalan di segala jalan.
Ia tidak berjalan menurut garis lurus,
tiada pula tumbuh liar bagai ilalang.
Sesungguhnya, sang jiwa membuka kelopaknya,
laksana sekuntum teratai yang bermahkotakan beribu-ribu daun bunga.

(Dari: Buku Sang Nabi, karya Kahlil Gibran. Penerbit Pustaka Jaya, 1995)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar