Cari Blog Ini

Senin, 19 September 2011

Hanya Satu Wajah

Ia seorang pembawa acara kondang. Wajahnya seminggu sekali muncul di layar kaca. Dari mulutnya terlontar  pesan-pesan kemanusiaan. Acaranya menarik, banyak orang membicarakannya. Kehadirannya selalu ditunggu para pemirsa.

Namun, bagi orang-orang yang mengenalnya secara pribadi, ia bukan sosok tanpa cela, lantaran sikap dan perilakunya yang menonjolkan diri. Tak heran saat menyebut namanya, mereka serta-merta berkata, "Biar pun banyak penggemarnya, acaranya ngetop, tapi tak ada artinya. Kita kan tahu kepribadiannya...."

Dua teman menulis kalimat reflektif di wall FB mereka:

Apa gunanya berkain batik, kalau tidak dengan sujinya. 
Apa gunanya berwajah cantik, kalau tidak dengan budinya.

Integritas = HATI, MULUT, dan TINDAKAN harus SAMA, karena apa yang kita tabur itu yang kita tuai.

"Realitas" kamera memang berbeda dengan realitas sesungguhnya. Namun, alangkah indahnya jika orang-orang yang tampil seperti malaikat di layar kaca - bukan sedang bermain sinetron - adalah  orang-orang yang cantik budinya dan berintegritas tinggi dalam realitas kehidupan sehari-hari. Hanya ada satu wajah dengan berbagai peran, bukan banyak wajah dalam satu peran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar