Cari Blog Ini

Selasa, 14 Juni 2011

Terbuka terhadap Kebenaran


Kita tidak menginginkan “barang-barang” baru, khususnya jika “barang” baru itu membuat kita merasa terganggu, jika “barang” baru itu menyebabkan kita harus berubah. Tetapi, terutama jika “barang” baru itu membuat kita harus mengatakan, “Selama ini saya salah.”

Keyakinan Anda memberi rasa aman, sedangkan iman memberi Anda rasa tidak aman - suatu keterbukaan terhadap Kebenaran. Meskipun Anda tidak mengetahui dengan pasti, Anda bersedia mengikuti, Anda membuka diri, dan Anda begitu terbuka luas.

Membuka diri tidak berarti Anda menerima dan menelan semua yang disampaikan. Anda harus mempertanyakan, memunculkan tantangan dengan sikap terbuka, bukan dengan sikap membandel. Seperti yang dikatakan Buddha, “Pendeta dan sarjana seharusnya tidak menerima kata-kata saya karena rasa hormat, tetapi harus menganalisis kata-kata saya seperti seorang pandai emas menganalisis emas dengan cara memotong, mengikis, menggosok, dan melebut.”

(Dari: Buku Awareness – Butir-Butir Mutiara Pencerahan, karya Anthony de Mello, S.J. Penerbit Gramedia, 1999)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar