Cari Blog Ini

Minggu, 08 Juli 2012

Tawaran Seorang Sahabat

Masa resesi membawa tekanan berat dalam bidang perekonomian. Robert dan saya telah bersahabat selama dua belas tahun. Kami merasa cocok, bahkan kepribadian kami memiliki kesamaan. Wajarlah bila saya menemui Robert saat saya mengalami masalah besar dalam bisnis. Dengan sabar ia mendengarkan saya selama beberapa jam.

Saya kira ia akan memberi nasihat untuk saya dalam memulihkan bisnis. Tetapi, apa yang dikatakannya sungguh tak terduga, sesuatu yang luar biasa. "Aku tidak punya jawaban terhadap masalahmu. Tetapi jika hal terburuk terjadi," kata Robert, "aku punya cukup uang untuk kita berdua. Apa pun yang kumiliki adalah milikmu juga."

Robert tidak bercanda. Ia mengatakannya dengan tulus. Tentu saja, saya tak akan begitu saja menerima tawaran Robert. Tetapi, persahabatan sejati yang ditunjukkannya mengingatkan saya akan pemeliharaan Allah.

Tiba-tiba, saya merasa masalah yang saya hadapi tampak kecil. Saya tahu, Allah akan memelihara saya. Dengan menjadi sahabat sejati bagi saya, Robert telah menunjukkan betapa besar kasih Allah kepada saya. (Patrick M. Morley)

(Dari: Buku Embun Bagi Jiwa Terluka, karya Kathy C. Miller & D. Larry Miller. Penerbit Yayasan Gloria, Yogyakarta 2001)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar