Cari Blog Ini

Sabtu, 27 April 2013

Impian Siapa?

Wilson dan Graham
Dalam buku otobiografinya, Just as I am, Billy Graham (94 tahun), penginjil asal Amerika Serikat, mengakui bahwa pelayanannya dan segala yang telah dicapainya selama ini adalah berkat bantuan orang-orang yang bermitra dengannya. 

Selama lebih dari setengah abad, salah satu orang penting dalam tim pelayanan Billy Graham adalah sahabatnya, Thomas Walter Wilson. Ketika masih muda, Graham sudah mengenal Wilson yang digambarkannya sebagai orang besar yang sedikit kasar. Tetapi Wilson telah terlatih dalam pelayanan dan menjadi pewarta Injil yang efektif.

Tahun 1948, ketika pelayanan dan tanggung jawab Graham semakin berkembang, ia meminta Wilson bekerja sama dengannya. Awalnya, sahabat semenjak kecil ini menolak, tetapi Graham bersikeras. "Aku membutuhkan seorang pewarta Injil; aku membutuhkan seorang yang mengenal aku, pelayananku, dan keluargaku; aku membutuhkan seorang yang dapat kupercaya," ujar Graham.

"Sesungguhnya saya tak mau bekerja sama dengan Billy," kenang Wilson. Ia sendiri sudah punya pelayanan yang sukses. Tetapi, akhirnya ia mengambil keputusan untuk mengikut Graham. Ia mengesampingkan impian-impiannya sendiri, demi membantu Graham mencapai impian-impiannya.

Keputusan itu membuat perbedaan besar; bukan hanya dalam kehidupan mereka sendiri, melainkan juga dalam kehidupan orang-orang yang telah mereka jangkau bersama hingga kematian Wilson tahun 2001.

Terkadang, Anda perlu mengorbankan impian kecil Anda sendiri demi mencapai sasaran impian besar orang lain. Dibutuhkan keberanian dan kerendahan hati untuk mengambil keputusan seperti itu. Apa komentar Wilson tentang keputusannya mengikut Graham? "Saya tak pernah menyesalinya," kata Wilson.

(Dari: Buku Kerja Sama Membuat Impian Menjadi Kenyataan, karya John C. Maxwell. Penerbit Interaksara, 2003)
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar