Cari Blog Ini

Minggu, 31 Maret 2013

Kebenaran Mistikal

Ada dua cara mengetahui, yaitu mengetahui dari “tangan pertama” dan mengetahui dari “tangan kedua.” Mengetahui dari “tangan kedua” menghasilkan pengetahuan intelektual. Sedangkan mengetahui dari “tangan pertama” menghasilkan pengetahuan mistikal.

Pengetahuan dari “tangan pertama” adalah pengetahuan yang berasal dari persepsi langsung tentang Kebenaran sebagai Kebenaran atau kepalsuan sebagai kepalsuan. Persepsi langsung ini terjadi bukan melalui proses intelektual atau proses mental atau penggunaan daya-daya supranatural, melainkan perhatian total tak terbagi terhadap “apa adanya.”

Pengetahuan mistikal terjadi ketika tidak ada lagi kesadaran dualistik subjek-objek. Kebenaran mistikal tidak bisa dipahami sebagai objek (“yang dikenal”) dari subjek (“si pengenal”). Untuk dapat mengalami secara aktual Kebenaran mistikal yang pada hakikatnya “tak bisa dikenal,” maka “si pengenal”—yang tidak berbeda dari seluruh isi keterkondisian batin--secara psikologis harus berakhir. 

Ketika “si pengenal” runtuh, “yang dikenal” juga tidak ada lagi. Ketika “si pengenal” dan “yang dikenal” keduanya runtuh, maka hanya ada mengetahui atau mengalami secara aktual melampaui intelek. Kebenaran mistikal hanya bisa ditemukan secara aktual, bukan secara intelektual. 

(Dari: Kata Pengantar Buku Pencerahan - Kebenaran, Cinta, dan Kearifan Melampaui Dogma, karya J. Sudrijanta, S.J. Penerbit Kanisius, 2013)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar