Cari Blog Ini

Sabtu, 22 September 2012

Orang Banyak Hanya Mengikuti

Ketika ayah melihat saya menangis hanya karena tak sempat memotong rambut mengikuti model terbaru, ia bertanya, "Mengapa engkau merusak penampilanmu dengan menata rambutmu begitu?"

"Jangan jadi orang bodoh yang mengikuti orang lain," kata ayah. "Lakukan apa yang kukatakan kepadamu: belahlah rambutmu persis di tengah, sisir ke belakang, dan ikatlah dengan sebuah pita."

Mungkin ayah hanya bergurau, tetapi saya sungguh-sungguh melakukan apa yang dikatakannya. "Sekarang," ujarnya lagi, "Tetaplah dengan model itu selama seminggu. Jika setengah dari anak perempuan di kelasmu tidak menirunya, aku akan membayarmu Rp 100.000."

Uang Rp 100.000 adalah jumlah yang besar. Maka, saya masuk ke kelas dan mengejutkan banyak orang. Menjelang akhir minggu, hampir semua anak perempuan di kelas saya meniru model rambut saya.

"Aku telah mengatakannya kepadamu," kata ayah. "Janganlah tampil seperti orang kebanyakan. Dunia ini mempunyai cukup banyak hal yang belum dibuat. Jangan pernah takut mempunyai gagasan sendiri. Dan jika itu baik, teruskan, tanpa peduli apa yang dilakukan orang banyak. Orang banyak itu tidak memimpin, mereka hanya mengikuti." (Mrs. Brooks Cairns)

(Dari: Buku 1500 Cerita Bermakna jilid ke-3, karya Frank Mihalic, SVD. Penerbit Obor, 2008)   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar