Cari Blog Ini

Senin, 06 Januari 2014

Melewatkan Hal Terpenting


Pemerintah di sebuah kota kecil pernah mengundang seorang pembicara untuk membangkitkan motivasi, karena perekonomian kota tersebut tahun itu kurang bagus dan orang-orang berkecil hati.

Saat menyampaikan presentasinya, si pembicara mengambil sehelai kertas putih dan membuat satu titik hitam di tengah-tengah kertas dengan spidol. Lalu ia mengangkat kertas itu di hadapan hadirin dan bertanya, "Apa yang Anda lihat?" Seorang peserta menjawab, "Saya melihat satu titik hitam."

"Baiklah," lanjut si pembicara, "Apa lagi yang Anda lihat?"
Para peserta lain sependapat, "Satu titik hitam." Si pembicara bertanya lagi, "Tidakkah Anda melihat apa pun selain titik ini?" Hadirin dengan kompak merespons, "Tidak!"

"Anda telah melewatkan hal terpenting," kata si pembicara. "Anda luput melihat sehelai kertas!" 

Dalam kehidupan, kita sering terpaku pada kegagalan-kegagalan kecil yang seperti titik. Hal itu membuat kita tidak dapat melihat berbagai berkat, keberhasilan, dan sukacita yang jauh lebih penting daripada kekecewaan-kekecewaan yang berusaha memonopoli tenaga dan perhatian kita.

Pusatkanlah perhatian pada gambaran besar akan apa yang benar dan bukannya pandangan kecil akan apa yang salah.

Iman memberanikan jiwa untuk melampaui apa yang dapat dilihat mata.

(Dari: Buku Kisah-Kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pemimpin, editor Dr. Lyndon Saputra. Penerbit Gospell Press, 2002)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar