Cari Blog Ini

Selasa, 07 Juni 2016

Life Must Go On

Robert Enke (1977-2009)
Malam baru akan menjelang. Robert Enke memarkir Mercedesnya di sebuah perlintasan kereta, meninggalkan dompet dan kunci mobil, lalu menyerahkan diri pada kereta yang melaju kencang.

Begitulah gambaran kematian Enke pada 10 November 2009. Secara tragis, mantan kiper sepak bola asal Jerman ini mengakhiri hidupnya sendiri karena depresi yang berkepanjangan.

Banyak yang tidak menyangka, Enke yang dikenal ramah dan dihormati, ternyata menyimpan masalah. Kariernya di sepak bola tidak berjalan mulus, termasuk ketika bermain di Barcelona dan Fenerbahce, yang membuatnya pulang kampung ke Hannover tahun 2004.

Di tim nasional Jerman pun, Enke gagal masuk nominasi kiper untuk Piala Dunia 2006. Walau terdaftar dalam skuad Der Panzer di Euro 2008, tetapi Enke tidak main sama sekali. Tahun 2003 Enke sempat mengikuti terapi psikologis sewaktu ia dikambinghitamkan atas kekalahan Barcelona.

Enke mulai mengalami masalah mental serius ketika Lara, anak perempuan satu-satunya yang berusia 2 tahun, meninggal dunia tahun 2006 karena gagal jantung. Ia dan istrinya, Teresa, mencoba membangun kehidupan baru dengan menetap di kawasan pedesaan yang tenang. Mereka mengadopsi bayi perempuan berusia 3 bulan yang dinamai Leila.

"Saya sudah mencoba mendampinginya. Saya katakan, sepak bola bukan segalanya. Waktu ia depresi akut, itulah periode sulit. Kami pikir, kami telah mengatasi semuanya. Kami pikir, dengan cinta kami bisa menghadapinya, tetapi ternyata tidak," tutur Teresa.

Agaknya kasih sayang istri dan kehadiran putri angkatnya tidak mampu menghilangkan dukacita Enke. Ia lebih memilih mengakhiri hidupnya ketimbang menerima realitas.

Kita perlu belajar menerima realitas, seperti kegagalan dan dukacita. Ketika kita tidak dapat lagi mengubah realitas, yang bisa kita lakukan adalah menerimanya dan melanjutkan hidup kita. Life must go on!

(Dari: Buku Manna Sorgawi - Renungan untuk Pribadi, Keluarga, dan Kelompok, edisi Januari 2015. Penerbit YPI Kawanan Kecil Divisi Renungan)  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar