Seorang sahabat lama kami memiliki motor Harley Davidson yang menjadi harta paling berharga baginya. Motor itu didapat dari hasil menabung mati-matian. Dengan motor tersebut ia bisa bebas pergi dari Melbourne hinga Canes lalu kembali ke Perth. Ia adalah orang yang bebas, kecuali cintanya kepada Harley-nya.
Suatu kali, ia memarkir motor kesayangannya di salah satu pusat perbelanjaan di Sydney. Ketika kembali ke tempat parkir, motornya hilang. Ia sudah cukup lama menjadi Buddhis dan tahu bahwa itu adalah kelekatan. "Segala milikku yang kucintai dan menyenangkan, suatu saat akan terpisah dariku. Dan sekarang ini terjadi," ia berujar. Lalu, ia melepaskannya, "Sungguh luar biasa aku bisa memilikimu, Harley. Kita telah melalui perjalanan indah bersama. Kuharap, siapa pun yang memilikimu sekarang, bisa melewati saat yang benar-benar indah bersamamu. Pergilah!"
Ia merasa begitu bebas, begitu damai. Ketika ia sedang mengucapkan selamat kepada dirinya sendiri, saat itulah ia sadar bahwa ia berada di lantai parkir kendaraan yang salah. Ia lalu turun ke lantai parkir yang benar dan Harley-nya masih ada di sana! Ia merasa dua kali menang: lulus ujian hidup sebagai Buddhis dan masih memiliki Harley.
Mungkin bagi Anda, satu-satunya yang Anda punya adalah hidup Anda. Namun, kala tiba saatnya Anda harus menyerahkan tubuh Anda karena penyakit, kematian, atau hal lain..., apakah yang akan Anda lakukan?
(Dari: Buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2! - 108 (Lagi) Cerita Pembuka Pintu Hati, oleh Ajahn Brahm. Penerbit Awareness Publications, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar