Sebuah dongeng dari Perancis mengisahkan tentang seorang pelayan pribadi raja. Suatu hari, ia pergi berjalan-jalan ke tengah hutan di dekat istana. Ia tersandung ketika terinjak sebuah balok. Ketika ia membungkuk, ia melihat ada sebuah lampu ajaib. Ia segera membersihkan lampu itu untuk membebaskan jin-nya.
Jin dalam lampu keluar dan berkata, "Anda telah bekerja keras selama ini. Sekarang Anda boleh mengajukan satu permintaan. Berhati-hatilah mengajukannya, karena Anda hanya punya kesempatan satu kali."
Abdi kerajaan itu menjawab, "Selama hidup saya berada di posisi saya harus melayani orang lain. Sekarang saya ingin orang-orang yang melayani saya."Ketika ia kembali ke istana, pintu dibukakan baginya. Ia tidak diizinkan melakukan pekerjaan seperti biasa, segala sesuatu telah dikerjakan untuknya.
Bulan pertama, pengalaman baru itu memikatnya. Bulan kedua, mulai terasa menjengkelkan. Bulan ketiga, ia tak tahan lagi. Ia kembali menemui jin dan berkata, "Sekarang saya tahu, memiliki orang-orang yang melayani saya tidak seenak yang saya bayangkan. Saya ingin kembali ke keadaan semula dalam hidupku, menjadi abdi kerajaan."
Jin itu menjawab, "Maafkan saya, karena tak dapat menolong Anda. Saya hanya punya kuasa untuk memberi Anda satu permintaan." Abdi kerajaan itu berujar, "Saya ingin melayani. Saya merasa lebih berguna melakukan sesuatu bagi orang lain daripada sesuatu dilakukan untuk saya."
Jin menggelengkan kepala. Abdi kerajaan itu memohon, "Tolong, kau harus membantu saya. Lebih baik saya berada di neraka daripada tidak dapat melayani orang lain."
Jin itu berkata dengan sedih, "Oh, sahabatku. Menurutmu, di manakah engkau berada selama tiga bulan belakangan ini?"
(Dari: Buku Rangkaian Kisah Bermakna - 100 Cerita Bijak jilid-3, karya Brian Cavanaugh, T.O.R. Penerbit Obor, 2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar