Selama bertahun-tahun menjadi biksu di hutan Thailand, kami harus membuat jubah sendiri. Suatu saat kami menerima tiga orang samanera (bakal biksu), mereka harus menyiapkan jubah. Mewarnai jubah dengan getah pohon nangka perlu waktu 3-4 hari. Mereka sudah bekerja selama 36 jam tanpa istirahat untuk itu.
Maka, saya pergi ke tempat kerja ketiga samanera itu dan menggantikan mereka mengawasi kuali bahan pewarna sepanjang malam, sementara mereka tidur beberapa jam. Ketika lonceng berbunyi jam tiga pagi, mereka melanjutkan tugas tersebut, sementara saya bermeditasi sampai fajar. Biasanya saya mengantuk, namun pagi itu saya mengalami meditasi paling jernih, batin saya tajam. Entah mengapa, padahal saya belum tidur seharian.
Saya bertanya kepada seorang biksu senior. Ia memberitahu saya sebuah rahasia besar, "Kapan pun kamu tidak mementingkan diri, kapan pun kamu bertindak penuh belas kasih, kamu tidak mengharapkan apa pun dari yang lain; ada sumber energi yang bisa kamu akses, energi belas kasih tanpa mementingkan diri."
Hal tersebut mengajari saya sesuatu yang luar biasa, bahwa ada energi berdaya tinggi di dunia ini. Anda tak perlu minum banyak kopi, namun "minumlah" banyak Vitamin C-ompassion (belas kasih), karena vitamin ini akan memberi Anda energi ekstra.
(Dari: Buku Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya 2! - 108 (Lagi) Cerita Pembuka Pintu Hati, karya Ajahn Brahm. Penerbit Awareness Publication, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar