Burung magpie membuat sarang di atas pucuk pohon. Ketika musim gugur, angin bertiup kencang. Sarangnya mengikuti dahan dan ranting, bergoyang seolah akan segera jatuh ke bawah. Setiap kali tiba saat seperti itu, burung magpie dan anak-anaknya berkumpul dalam sarang, takut mereka jatuh tertiup angin.
Ada burung magpie lain yang sangat pintar. Walau musim panas belum tiba, ia sudah memikirkan musim gugur. Untuk menjamin keselamatan sarang, ia memilih sebuah pohon yang rendah. Angin kencang tak akan bisa menggoyang pohon yang kuat itu dan sarangnya akan aman.
Musim panas tiba. Banyak orang lalu-lalang di bawah pohon untuk berteduh. Begitu menengadah, mereka langsung melihat sarang burung magpie yang pintar. Sekali menjulurkan tangan, dengan mudah mereka dapat meraih burung magpie kecil maupun telurnya.
Sungguh kasihan burung magpie yang pintar itu. Ia malah menemukan bahaya lebih besar. Musim gugur masih jauh, tetapi sarangnya sudah dirusak orang dan tak terlihat lagi bentuknya. Ia telah siap sedia menghadapi bahaya di masa depan, tetapi justru tidak melihat bahaya di depan mata. Bencana tak dapat dihindari.
(Dari: Buku 200 Kisah Terindah Sepanjang Masa dari China, karya Din Man. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar