Ia seorang pembawa acara kondang. Wajahnya seminggu sekali muncul di layar kaca. Dari mulutnya terlontar pesan-pesan kemanusiaan. Acaranya menarik, banyak orang membicarakannya. Kehadirannya selalu ditunggu para pemirsa.
Namun, bagi orang-orang yang mengenalnya secara pribadi, ia bukan sosok tanpa cela, lantaran sikap dan perilakunya yang menonjolkan diri. Tak heran saat menyebut namanya, mereka serta-merta berkata, "Biar pun banyak penggemarnya, acaranya ngetop, tapi tak ada artinya. Kita kan tahu kepribadiannya...."
Dua teman menulis kalimat reflektif di wall FB mereka:
Apa gunanya berkain batik, kalau tidak dengan sujinya.
Apa gunanya berwajah cantik, kalau tidak dengan budinya.
Integritas = HATI, MULUT, dan TINDAKAN harus SAMA, karena apa yang kita tabur itu yang kita tuai.
"Realitas" kamera memang berbeda dengan realitas sesungguhnya. Namun, alangkah indahnya jika orang-orang yang tampil seperti malaikat di layar kaca - bukan sedang bermain sinetron - adalah orang-orang yang cantik budinya dan berintegritas tinggi dalam realitas kehidupan sehari-hari. Hanya ada satu wajah dengan berbagai peran, bukan banyak wajah dalam satu peran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar