Setiap hari kita melakukan berbagai hal. Kita adalah berbagai hal tersebut, yang berkaitan dengan perdamaian. Andai kita menyadari gaya hidup kita, cara kita mengonsumsi, cara kita memandang persoalan, kita akan tahu bagaimana cara menciptakan perdamaian tepat di saat kita hidup, yaitu di saat ini.
Contohnya, kadang kita tak benar-benar perlu mengendarai mobil, tetapi kita ingin lari dari diri sendiri. Padahal, ke mana pun kita pergi, diri kita akan selalu menyertai, kita tidak bisa lari dari diri sendiri.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, dua juta mil persegi tanah di hutan rusak karena hujan asam, dan itu terjadi akibat mobil-mobil kita. Maka, "Sebelum menstarter mobil, aku tahu ke mana aku akan pergi," merupakan sebuah pernyataan mendalam. Sebab, jika pepohonan mati, manusia pun akan mati. Jika pohon dan hewan tidak hidup, bagaimana kita bisa hidup?
Umumnya kita merasa menjadi sang tuan besar dan mobil hanyalah alat, padahal mobil dan kita adalah satu. Dengan mobil, kita menjadi sesuatu yang berbeda. Dengan sepucuk senapan, kita menjadi sangat berbahaya. Dengan sebatang suling, kita menjadi menyenangkan. Dengan 50.000 bom atom, umat manusia menjadi spesies paling berbahaya di muka bumi. Belum pernah ada dalam sejarah, manusia berubah menjadi sedemikian berbahaya seperti sekarang.
Kita seharusnya sadar. Sila (aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang) yang paling mendasar dari semua sila yang ada ialah setiap menit menyadari apa yang sedang kita lakukan.
(Dari: Buku Senantiasa Damai, karya Thich Nhat Hanh. Penerbit Karaniya, 2009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar