Pada hari cerah, sang ibu berkata, "Oh, hari ini tidak menguntungkan bagi menantu pertamaku." Namun ketika hari hujan, ia juga mengeluh, "Tak ada orang yang akan membeli topi anyaman menantu keduaku." Perempuan itu tak pernah merasa bahagia jika hari hujan atau pun jika matahari bersinar terang.
Namun, suaminya melihat hal itu dari sudut berbeda. Ia tetap saja senang kala hari hujan maupun ketika hari cerah. Pada saat cuaca cerah, ia berpikir menantu keduanya akan menjual banyak topi anyaman dan ketika hari hujan ia membayangkan payung yang dijual menantu pertamanya akan banyak laku.
Kenyataannya, kebahagiaan itu bergantung pada cara kita menyikapi sesuatu dan tak pernah berada jauh dari kita. Semua tergantung kita puas atau tidak.
(Dari: Buku Kebijaksanaan China Sehari-hari, dikompilasi oleh Cheng Qinhua. Penerbit Elex Media Komputindo, 2011)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar