Seorang mistik abad ke-16, Ignatius dari Loyola, bercerita bahwa waktu ia bertobat, ia tidak tahu kepada siapa ia akan meminta bimbingan. Tuhan sendirilah yang kemudian mengajarinya, seperti seorang guru mengajar seorang anak kecil.
Akhirnya ia sampai pada kesimpulan, andaikata seluruh Kitab Suci dimusnahkan, ia masih akan tetap berpegang pada apa yang diwahyukan di dalamnya. Sebab, Tuhan telah mengajarkan hal itu secara pribadi kepadanya.
Tuhan, ada demikian banyak orang yang dapat saya mintai bimbingan. Mereka tiada hentinya menggurui saya dengan ajaran mereka. Hampir-hampir saya tidak dapat mendengar Engkau dalam kegaduhan itu, bahkan pada waktu saya begitu ingin mendengarkanMu.
Namun, keliru jika saya menyalahkan mereka. Saya sendirilah yang harus disalahkan. Sebab, saya kurang kuat membungkam suara mereka; tidak berani mencari dan menemukannya sendiri.
Hati saya kurang teguh bertahan, sampai akhirnya Engkau berbicara. Iman saya terlalu lemah untuk percaya bahwa pada suatu hari, di suatu tempat, Engkau yang akan memecahkan keheninganMu dan berbicara kepada saya.
(Dari: Buku Burung Berkicau, karya Anthony de Mello, S.J. Penerbit Yayasan Cipta Loka Caraka, 1984)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar