Di Skotlandia, tinggallah keluarga Clark. Mereka berencana melakukan perjalanan ke Amerika Serikat. Setelah sekian lama menabung, mereka memesan tiket sebuah kapal penumpang baru untuk seluruh anggota keluarga. Mereka berkhayal dan bergembira menanti saat keberangkatan.
Namun, beberapa hari menjelang keberangkatan, anak bungsu keluarga itu digigit anjing. Dokter menjahit kakinya dan memasang bendera di depan pintu rumah Clark. Semua anggota keluarga dikarantina selama 14 hari, karena khawatir akan penyakit anjing gila (rabies).
Seluruh impian keluarga Clark hancur. Mereka tak dapat berangkat ke Amerika seperti yang direncanakan. Sang ayah pergi ke dermaga sendirian dan mengucurkan air mata saat menyaksikan keberangkatan kapal. Ia menyesali nasib malangnya, marah kepada Tuhan dan anaknya.
Lima hari kemudian, berita tragis tersiar di Skotlandia dan dunia - kapal Titanic tenggelam. Keluarga Clark seharusnya berada di kapal itu. Ketika Clark mendengar berita itu, ia memeluk anaknya dan bersyukur kepada Tuhan, karena telah menyelamatkan keluarganya. Peristiwa yang awalnya dianggap sebagai tragedi menjadi rahmat.
(Dari: Buku Rangkaian Kisah Bermakna - 100 Cerita Bijak jilid ke-5, karya Brian Cavanaugh, T.O.R. Penerbit Obor, 2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar