Prinsipnya sederhana: dari yang satu muncullah yang lain. Demikianlah sebelum ada penguasaan, ada kesalahan; sebelum ada pengetahuan, ada ketidaktahuan; sebelum ada pemahaman, ada kebingungan; sebelum ada hikmat, ada kebodohan.
Karena itu, orang bijak menggunakan kesalahan untuk meraih penguasaan, merangkul ketidaktahuan untuk mendapatkan pengetahuan, mengembangkan kebingungan untuk meraih pemahaman, mendekati kebodohan untuk menemukan hikmat.
Bagi orang bijak, kehilangan dipandang mendapatkan, mengosongkan dipandang mengisi. Kebingungan dan kebodohan disambut. Ketidaktahuan dan kesalahan merupakan permulaan yang menjanjikan.
(Dari: Buku Tao Kehidupan – Ajaran Lao Tzu yang Diadaptasi untuk Zaman Baru, karya Ray Grigg. Penerbit Lucky Publishers, 2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar