Seorang pria dari Chu menangkap seekor burung pheasant. Seorang tua melihatnya dan bertanya, "Burung apakah itu?" Dengan ringan pria itu menjawab, "Burung phoenix."
Orang tua itu tertarik membeli burung phoenix, burung mistik yang belum pernah dilihatnya. "Maukah engkau menjualnya seharga sepuluh ons emas?" tanyanya. Pria si pemilik burung meminta harga lebih tinggi. Akhirnya disepakati harga dua puluh ons emas. "Aku akan mempersembahkan burung ini untuk pangeran," ujar orang tua itu dengan gembira.
Keesokan pagi, orang tua itu mendapati burung yang dibelinya mati. "Wah... saya tidak bisa mempersembahkannya untuk pangeran," orang tua itu meratap dan menangis. Para tetangganya yang mendengar ratapan tersebut menyebarluaskan kabar itu dari mulut ke mulut.
Pangeran dari Chu akhirnya mendengar berita itu dan meminta pengawal memanggil si orang tua. "Terimalah dua ratus ons emas ini sebagai upah atas kesetiaanmu kepadaku," kata sang pangeran kepada orang tua tersebut.
Niat baik yang berakar dalam hati akan membawa berkah, sekali pun dijegal niat buruk orang lain.
(Dari: Buku Mutiara Hikmat - Kisah Negeri Tiongkok, karya Wu Jingyu & Geraldine Chay, ilustrasi Tian Hengyu. Penerbit Lucky Publishers, 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar