Seorang perempuan tua meninggal dan dibawa ke Takhta Hakim oleh para malaikat. Ketika Hakim memeriksa catatan, hampir tak ditemukan satu tindakan cinta kasih pun, kecuali perempuan tua itu pernah memberikan sebuah lobak kepada pengemis yang kelaparan.
Namun, kekuatan satu tindakan cinta begitu besar, sehingga diputuskan bahwa perempuan tua itu akan diangkat ke surga dengan kekuatan lobak tersebut. Saat ia menyentuh lobak, lobak naik seperti ditarik penggerak tak kelihatan.
Datang seorang pengemis yang memegang tepi pakaian perempuan tua itu, ikut terangkat, lalu orang ketiga berpegang pada kaki pengemis menjadi ikut terangkat juga. Dengan cepat sudah ada deretan panjang orang-orang yang ikut terangkat ke surga karena lobak tersebut.
Perempuan tua itu tak merasakan beratnya beban, karena pandangannya tertuju ke atas. Mendekati pintu gerbang surga, ia mengarahkan pandangannya ke bawah untuk terakhir kali dan melihat deretan orang di bawahnya.
Ia marah dan mengibaskan tangannya sambil berteriak, "Pergi, pergi semua. Lobak ini kepunyaanku!" Karena mengibaskan tangannya, ia melepaskan pegangan ke lobak sesaat saja, membuatnya jatuh ke bawah dengan seluruh rombongan.
Hanya ada satu penyebab dari setiap kejahatan di dunia, "Ini kepunyaanku."
(Dari: Buku Doa Sang Katak 1 - Meditasi dengan Cerita, karya Anthony de Mello, S.J. Penerbit Kanisius, 1991)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar