Dalam kehidupan sehari-hari, kita melihat dualitas subjek dan objek. Dualitas ini tercipta ketika pikiran bergerak. Sebenarnya, tidak ada subjek kalau pikiran tidak bergerak. Yang ada hanya objek-objek, tanpa subjek sama sekali, tanpa si pengamat, tanpa si pemikir, tanpa “si aku.”
Di dalam keheningan meditasi, tampaklah bahwa subjek, ke“aku”an, atau “si aku” hanyalah ilusi. Si pemikir atau si pengamat tak lain adalah pikiran, dan pikiran terus bergerak tanpa subjek yang menggerakkannya.
Adanya pengamatan total atau kesadaran terus-menerus akan gerak batin menyebabkan ke“aku”an atau subjek padam dengan sendirinya. Ke“aku”an atau “si aku” dapat muncul kembali saat pikiran bergerak.
Ketika subjek yang berpikir menghilang, objek pikiran juga lenyap. Tidak ada lagi subjek dan objek. Kesadaran pasif muncul dengan sendirinya, ketika kesadaran aktif berhenti.
Saat pikiran tak terpakai, segala sesuatu hadir seutuhnya, murni seperti apa adanya. Kita memperoleh pemahaman baru tentang hakikat diri yang sesungguhnya. Ini bukan hasil olah pikiran, juga bukan akumulasi pengalaman, melainkan terjadi di luar lingkup apa yang dikenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar