Dua rahib Buddha dalam perjalanan pulang ke biara, bertemu dengan seorang wanita sangat cantik di tepi sungai. Seperti mereka, wanita itu pun ingin menyeberangi sungai. Sayang, airnya terlalu tinggi. Maka, salah seorang rahib menggendongnya sampai di seberang.
Rahib yang satunya sungguh-sungguh merasa mendapat batu sandungan. Selama dua jam ia mencaci-maki temannya, karena lengah mematuhi Peraturan Suci: apakah ia lupa bahwa ia seorang rahib? Bagaimana ia sampai berani menyentuh seorang wanita? Dan lebih lagi, apa kata orang nanti? Dan seterusnya.
Rahib yang bersalah itu mendengarkan dengan sabar khotbah yang tak ada habis-habisnya. Akhirnya, ia menyela, "Kawanku, aku sudah meninggalkan wanita tadi di pinggir sungai. Apakah engkau masih tetap membawanya?"
(Dari: Buku Burung Berkicau, karya Anthony de Mello, S.J. Penerbit Yayasan Cipta Loka Caraka, 1984)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar