Jimi dan Della, pasangan muda yang hidup miskin, tetapi keduanya saling mencintai. Menjelang Natal, Della memikirkan hadiah untuk Jimi. Ia ingin memberi Jimi kejutan berupa rantai yang terbuat dari emas untuk arloji suaminya. Tetapi, ia tak punya cukup uang. Ia memutuskan memotong rambutnya yang indah dan panjang, lalu menjualnya untuk membeli rantai emas itu.
Ketika Natal tiba, ia pulang ke rumah sambil membawa kotak berisi rantai arloji emas. Della merasa khawatir. Ia tahu Jimi sangat mengagumi rambutnya yang panjang. Mungkin Jimi akan marah, jika mengetahui rambutnya telah dipotong.
Saat menginjak tangga teratas menuju apartemen mungil mereka, Della membuka pintu dan sangat terkejut mendapati Jimi sedang menunggunya. Ia melihat tangan suaminya memegang kotak terbungkus rapi berisi hadiah untuknya.
Sewaktu Della membuka syalnya, Jimi melihat rambut Della telah dipotong pendek. Air matanya mengalir, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Kemudian, ia menyerahkan hadiah Natalnya kepada Della. Saat Della membuka hadiah dari Jimi, ia hampir tak percaya pada apa yang ia saksikan. Dalam kotak itu ada satu set sisir perak antik untuk rambutnya yang panjang.
Dan saat Jimi membuka hadiah dari Della, ia juga terkejut. Dalam kotak itu ada rantai emas untuk arloji sakunya. Della kemudian menyadari, Jimi telah menggadaikan arloji emasnya untuk membeli satu set sisir perak sebagai hadiah untuknya.
Sesuatu yang lebih indah daripada hadiah-hadiah mereka adalah cinta yang mereka ungkapkan lewat pemberian itu. (saduran The Gift of the Magi karya O. Henry 1862-1910)
(Dari: Buku Percikan Kebijaksanaan - Rangkaian Kisah Keutamaan Hidup, karya Brian Cavanaugh, T.O.R. Penerbit Obor, 2003)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar