Ada seorang rahib muda duduk di luar biara, berdoa dengan tangan terkatup. Ia kelihatan sangat suci dan mendaraskan kata-kata suci sepanjang hari. Hari demi hari ia mendaraskan kata-kata itu, dan percaya bahwa ia pasti akan memperoleh rahmat.
Suatu hari, kepala biara itu duduk di sampingnya dan memungut batu bata. Kemudian, ia mulai menggosokkan satu batu bata ke batu bata lain. Dari hari ke hari ia berbuat demikian. Setelah beberapa minggu, rahib muda itu tak bisa lagi menahan keingintahuannya.
Ia bertanya, "Apa yang sedang Bapa lakukan?"
"Saya sedang mencoba membuat sebuah cermin," kata kepala biara itu.
"Tetapi, tidak mungkin," ujar rahib muda itu, "Bapa tidak bisa membuat cermin dari batu bata."
"Betul," jawab kepala biara, "juga tak mungkin bagimu memperoleh rahmat dengan tidak melakukan sesuatu yang lain daripada mendaraskan kata-kata suci sepanjang hari."
(Dari: Buku Rangkaian Kisah Bermakna - 100 Cerita Bijak jilid ke-3, karya Brian Cavanaugh, T.O.R. Penerbit Obor, 2002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar