Tidak setiap orang mengetahui bagaimana orang lain harus berhasil mencapai tujuan perjalanan rohaninya. Juga, tidak setiap orang memiliki roh yang begitu sempurna, sehingga ia mengetahui bagaimana jiwa harus dihantar dan dibimbing dalam masing-masing tahap hidup rohani.
Seperti dalam membuat patung. Tidak setiap orang yang mempunyai pengetahuan tentang kayu dan mampu memahat sebuah patung, sanggup menyelesaikan dan menggosok patung itu sampai sempurna. Tidak setiap orang yang dapat menggosok patung itu sampai mengkilap dapat merancangnya, dan tidak setiap orang yang bisa merancangnya dapat menyelesaikan karya itu hingga utuh-sempurna. Masing-masing orang hanya dapat melakukan pada patung itu pekerjaan yang ia kuasai. Bila ia mau berbuat lebih, ia justru merusak patung tersebut.
Allah membimbing masing-masing jiwa melalui jalan yang berbeda-beda. Hampir tidak ada satu orang pun yang memperoleh bimbingan - separuhnya saja - sama dengan bimbingan kepada orang lain.
(Dari: Buku Nyala Cinta yang Hidup hal. 106-107, karya St. Yohanes dari Salib. Penerbit Karmelindo, 2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar