Kesabaran yang sejati menerima bukan hanya pencobaan-pencobaan besar dan berat yang kadang terjadi dalam hidup kita, namun juga masalah-masalah kecil dan kejadian-kejadian mengganggu yang terjadi setiap hari.
Hal ini berarti, bersabar bukan hanya saat menghadapi masalah berat, namun juga saat berjumpa dengan gangguan-gangguan kecil yang dikirimkan atau Allah izinkan terjadi. Berarti juga sabar dengan tempat di mana Ia telah menempatkan kita, bersabar dengan orang-orang yang Ia tempatkan di sekeliling kita, sabar dengan keadaan apa pun yang Ia izinkan terjadi dalam hidup kita.
Jangan bingung membedakan kesabaran dengan sikap acuh tak acuh, malas, atau kurang peduli. Ketika engkau sedang mengalami ketidakberuntungan, carilah hikmah yang disediakan Allah bagimu.
Ketika engkau telah melakukan apa yang bisa engkau lakukan, manfaatkan apa pun yang Tuhan sediakan untukmu, nantikan hasilnya dengan sikap sabar dan pasrah. Jika Allah melihat bahwa baik untuk mengalahkan kejahatan dengan mengatasi penyakit, atau apa pun itu, maka bersyukurlah kepada-Nya dengan penuh kerendahan hati. Namun, sebaliknya, jika Ia mengizinkan kejahatan menang, dengan sabar pujilah nama-Nya dan serahkan dirimu pada kehendak-Nya.
(Dari: Buku Bebaskan Hatimu - 30 Hari Bersama Mahaguru Spiritual Fransiskus dari Sales, editor serial John Kirvan. Penerbit Obor, 2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar