Allah dapat hadir dalam seseorang karena rahmat dan karena persatuan. Dalam hal pertama, Allah dan manusia hanya saling mengasihi. Sedangkan dalam hal kedua, Allah dan manusia saling mengasihi dan saling menyerahkan diri.  
Perbedaan antara kedua hal itu seperti 
perbedaan antara pertunangan dan pernikahan. Pada pertunangan, baru ada 
persetujuan kedua pihak dan persatuan kehendak yang sempurna. Tetapi 
dalam pernikahan, mereka berdua menyerahkan diri yang satu kepada yang 
lain dan menjadi satu.
Semua ini hanya diberikan kepada jiwa yang sudah amat bersih dari segala kelekatan akan barang ciptaan. Sebelum jiwa dibersihkan, tidak akan dilangsungkan pertunangan dan pernikahan rohani. 
Jiwa membutuhkan kunjungan dan anugerah-Nya untuk semakin dimurnikan oleh-Nya. Terus-menerus Ia memperindah dan memperhalus jiwa, sehingga siap dan pantas untuk persatuan luhur tersebut. Proses ini makan waktu, jiwa yang satu membutuhkan lebih banyak waktu, jiwa yang lain kurang banyak; sebab Allah melaksanakan itu menurut keadaan jiwa masing-masing. (St. Yohanes dari Salib)
(Dari: Buku Nyala Cinta yang Hidup hal. 82-83, karya St. Yohanes dari Salib. Penerbit Karmelindo, 2007) 

 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar