Sebuah esai ditulis seorang anak berusia 12 tahun:
Ketika saya diminta menulis tentang seorang misionaris yang saya kenal, beberapa orang melintas dalam benak saya, antara lain Ibu Teresa. Kemudian, saya berpikir, tetapi saya tidak dapat menuliskannya, karena saya tidak cukup mengenalnya dari dekat.
Seorang pribadi yang saya kenal baik dan berjiwa misioner adalah ibu saya. Mungkin kedengarannya ganjil, tetapi untuk menjadi seorang misionaris, Anda tak perlu ditahbiskan.
Misi ibu saya adalah menjadi ibu rumah tangga. Ibu bagi saya dan bagi keluarga kami. Ibu saya tidak pernah memikirkan dirinya sendiri dan tidak mengutamakan kepentingannya. Saya tak pernah kelaparan atau hidup tanpa cintanya yang tulus.
Seperti para misionaris kenamaan, ibu saya memerlukan sejumlah keberanian. Ia sebenarnya dapat saja dengan mudah pergi melancong dan meninggalkan saya sendirian, tetapi ia tak pernah melakukannya.
Ia memberikan pengorbanan tertinggi karena memikirkan saya di atas dirinya sendiri. Saya sangat beruntung memiliki ibu yang misioner. (Tony Castle)
(Dari: Buku 1500 Cerita Bermakna jilid ke-3, karya Frank Mihalic, SVD. Penerbit Obor, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar