Dua pendosa mengunjungi seorang saleh dan meminta nasihatnya. "Kami telah melakukan kesalahan, suara hati kami terganggu. Apa yang harus kami lakukan agar diampuni?"
"Katakan padaku, perbuatan-perbuatan salah apa yang telah kamu lakukan," kata orang saleh itu.
"Aku melakukan satu dosa berat dan mematikan," ujar pria pertama.
"Aku melakukan beberapa dosa ringan yang tak perlu dicemaskan," kata pria kedua.
"Baiklah," kata orang saleh itu, "Pergilah dan bawalah kepadaku sebuah batu untuk setiap dosa."
Pria pertama kembali dengan memikul satu batu amat besar. Sedangkan pria kedua dengan senang membawa satu tas berisi batu-batu kecil.
"Sekarang," kata orang saleh itu, "Pergilah dan kembalikan semua batu ke tempat kamu mengambilnya."
Pria pertama mengangkat batu besar dan memikulnya lagi ke tempat ia menemukannya. Pria kedua tak dapat mengingat lagi semua tempat ia memungut batu-batu kecil. Ia menyerah. Sebagian batu dibiarkan tetap dalam tasnya.
"Dosa seperti batu-batu itu," kata orang saleh tersebut. "Jika seseorang melakukan suatu dosa berat, hal itu seperti sebuah batu besar dalam suara hatinya. Tetapi, dengan penyesalan sejati, kesalahan itu akan diampuni seluruhnya. Sementara orang yang melakukan dosa-dosa ringan, ia tahu hal itu salah, tetapi ia tetap menyimpannya, membuat suara hatinya beku. Ia tidak menyesal sedikit pun." (Tony Castle)
(Dari: Buku 1500 Cerita Bermakna jilid ke-3, karya Frank Mihalic, SVD. Penerbit Obor, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar